Monday, October 12, 2009

Penerimaan CPNS Depkominfo 2009


Dare achieving good government starting from good recruitment..???

http://www.depkominfo.go.id/program/penerimaan-cpns-depkominfo-2009/

Monday, August 17, 2009

Persiapan Mudik Pertamaku

Lebaran tahun ini adalah pertama kalinya aku mudik dari Jakarta. Deg-degan dan pusing, itulah yang kurasakan. Deg-degan kalo gak dapat tiket, pusing karena tiketnya muahal dan liburnya pendek sekali.

Setelah berhari-hari survey harga dan cara pemesanan, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Magelang naik Senja Utama Jogja atau Solo tanggal 17 September 2009. Murah meriah, "hanya" Rp. 160.000,00. Dibandingkan dengan harga bis yang bisa mencapai 300 ribuan (katanya), yang baru bisa dipesan H-10, atau Kereta Api kelas eksekutif yang harganya mencapai Rp 480.000 (Weksss!!!)

Maklum, CPNS. Belum punya jatah cuti, resiko membolos besar, gaji cuma 80% pula!

Dengan penuh percaya diri kemarin (16/8) aku mampir ke Stasiun Kota untuk mengambil formulir pemesanan. Dengan penuh kehati-hatian kuisi formulir itu. Aku memesan tiket Senja Utama Jogja tanggal 17 September 2009 untuk 2 orang (rencana pulang bareng sepupu).
Pagi-pagi kuberangkat naik Cisadane Express turun di stasiun Tanah Abang. Tiba di Stasiun Tanah Abang sekitar jam 07.30. hatiku gembira melihat loket pemesanan yang sepi. Mantap kuserahkan formulir pemesanan kepada mbak penjaga loket yang sedang menggenggam segepok uang yang bahkan belum ditata.

"Habis mbak, adanya yang pagi," sambutnya. Bagai bunyi petasan meledak di telingaku, "What!?!, bukannya untuk tanggal 17 September baru buka pagi ini jam 7 mbak?" ngeyel ku tak percaya.
"Iya mbak, tadi udah antri panjang. Sekarang udah habis." jawabnya tak kalah ngeyel.

Lemas sudah seluruh badanku. Gimana donk? Kalo berangkat pagi berarti nggak ngantor. Kutelpon bojoku tersayang, minta pendapat. Trus kutelpon juga sepupuku, yang tentu saja pasrah. Kupikir-pikir kalau naik Sawunggalih turun di Kutoarjo pagi-pagi buta, nggak ngerti aku ke Magelangnya gimana. Apa turun Semarang aja ya? Lebih jauh memang, tapi setidaknya ada mbakku disana.

Akhirnya aku kembali ke loket. Mbaknya dah ganti mas-mas.
"Mas, kalau Senja Solo masih ada gak?"
"Habis!"
"Senja Semarang?"
"Masih, Bu."
Alhamdulillah... akhirnya dapet juga tiket pulang. Entah gimana nanti pelaksanaannya.

Sudah lega? Belooommmm... Soalnya nasib Gajayana Malang-Jakarta tanggal 23 September belum jelas. Hiksss...
Harus ganti strategi nih biar jangan sampai kehabisan. Ada saran?

Wednesday, July 22, 2009

Siapakah Teroris yang Sebenarnya?

Status seorang teman di Facebook ini sangat menggelitik intelegensia saya (halah!). Beliau adalah seorang wartawan koran ternama di Indonesia yang ditempatkan di dekat Cilacap. Saya tidak tahan untuk tidak berbagi dengan teman-teman semua. Demi netralitas, para pelaku di "obrolan" ini saya samarkan.
Untuk beliau yang punya status, semoga nggak keberatan ya...

A
kalau mau seksama, penemuan bom di cilacap, benar2 instan. tanpa anjing pelacak maupun metal detector, densus dengan cepat dapat menemukan bom racikan di rumah Bahrudin. di dalamnya ada gotrinya pula, sama dengan gotri yang ditemukan di kamar 818 Ritz Carlton. konspirasi apa pula ini... "pastinya ada pihak ketiga yang memanfaatkan kondisi ini semua"

B:
Sepakat boy....ini jelas kerjaanya intel...mosok ada bom ampe 2 biji...rupiah aman-aman aja...jelas mencurigakan..trus densus dengan mudahnya kasih gambar ke wartawan...wah diluar kebiasaan tuh....

A:
boleh jadi, bomnya itu memang diledakan teroris. intel pasti tau itu, tapi mereka diam saja. sebab, mereka mau memanfaatkan itu untuk memenangkan salah satu capres. coba simak pernyataan SBY soal teror bom... hmmm

C:
apalagi "kuburannya" gak dalam...kasihan tuh paculnya warga jadi rusak...

D:
emang nggak pake pelacak ya? hebat juga idungnya.. Mau dong... hehehe
9 hours ago

B:
Jelas politik dinasty SBY terancam buat 2014, ada pemain baru tapi udah dapet hampir 30% suara...itu aja udah dicurangin...makanya sebelum berkembang mending sikat dulu aja...sekalian menjalankan politik belas kasihan dan mendistraksi persoalan DPT yg memang rencananya mau di demo besar-besaran....

E:
Saya tetap minta jangan saling curiga.mega pro memang merasa dicurangi..tapi biarlah waktu yg membongkar kebusukan ini semua

F:
Wah din..penciumanmu lmyan tjam jg ..wkakaka

G:
Lah nota pembelian bahan2 bom rakitan tertanggal 10 Juni 2009 disalah satu toko di Kroya sapa yg beli ya?

H:
hmm iya kie... konspirasi tingkat tinggi kie.... di oyak wae jeng faktane....

I:
Hebaaatt...!! Aku memang harus memanggilmu: Suhu

J:
perlu ada investigasi khsusus, ditunggu segera beritanya

Seru kan? Semoga saja semua kebusukan segera terbongkar. Tapi saya lebih berharap kalau semua praduga di atas salah.

Tuesday, July 14, 2009

Pingin Gak Macet? Nebeng Yuuuk..

Setiap hari saya pergi dan pulang kerja naik jemputan departemen saya. Lucunya kalau pagi bus itu penuh sesak dengan bukan pegawai Depkominfo. Yang asli Depkominfo mungkin hanya sekitar 3 orang. Mereka membayar rata-rata 4000 rupiah untuk rute Kotabumi-Monas via Daan Mogot. kemana larinya yang 4000 per orang itu? ya ke kantong Sopir lah... atau mungkin sedikit lari ke kantong co drivernya (yang bukan orang kominfo). Trus gimana donk hukumnya?

Selama tidak merugikan penumpang asli dari institusi yang bersangkutan, menurut saya halal aja tuh. Atau sunah mungkin malah.

Banyak alasan yang menyebabkan saya menyunahkan hal ini. Pertama, banyak bis yang penggunaannya tidak maksimal. Mungkin penumpangnya hanya separo dari kapasitas bus. Bus yang saya naiki tadi meskipun kalo pagi hari hanya berisikan 3 orang kominfo, tapi kalau siang bisa bertambah jadi 6-7 orang lho..

Hal ini pernah saya tanyakan pada senior saya di kantor. Beliau eks pegawai Departemen Penerangan jaman dulu. Katanya dulu pegawai Deppen yang berdomisili di Kotabumi memang banyak, makanya ada bus jemputan rute kesana. Tapi ketika Deppen bubar, orang-orang itu dipindah ke Lapas Tangerang. itulah kenapa pegawai Kominfo yang ikut jemputan Kotabumi tinggal beberapa gelintir saja. Di sisi lain kalau rutenya mau dihilangkan begitu saja juga tidak mudah. Kenyataannya masih ada beberapa orang yang membutuhkan fasilitas tersebut.

Kedua, di Jakarta ini terlalu banyak kendaraan yang turun ke jalan. Bayangkan, untuk kendaraan dinas Pemprov DKI saja (yang plat merah) itu mencapai 9999 buah, dari B 1 DKI sampai B 9999 DKI. Padahal penumpangnya mungkin hanya sepersekian kapasitas kendaraan. Kan sayang juga kalau bis jemputan cuma terisi separo. Yang separonya pasti menggunakan moda transportasi lain. Artinya, itu akan menambah tingkat kepadatan jalan, membuang lebih banyak energi, dll.

Ketiga, untuk bus jemputan Depkominfo masing-masing sehari hanya mendapatkan jatah solar sebanyak 20 liter. Ini diluar gaji sopir tentunya (sopirnya kan PNS). Jatah solar sebanyak itu tidak memandang panjang pendeknya rute. Sopir juga tidak mendapatkan insentif untuk bayar tol. Nah, mending jadi sopir ke jurusan Kotabumi daripada ke Bekasi atau Depok kan? Saya rasa aturan ini juga berlaku di lembaga pemerintah lain.

Kembali ke alasan kedua, saya berpikir kalau nebeng ternyata bisa jadi salah satu solusi kemacetan. Seperti yang kita ketahui, ada banyak mobil pribadi yang saat ini berfungsi sebagai omprengan. Akan jauh lebih baik ketika ada lebih banyak mobil pribadi yang juga berfungsi jadi omprengan. Menggusur jatah plat kuning? I don't think so. pada kenyataannya transportasi umum tidak mampu menanggung beban banyaknya penumpang pada jam-jam sibuk. Coba aja antre di shelter Transjakarta Harmoni sekitar jam 5 sore. Naudzubillah.. dah kayak pepes teri deh. Terlebih lagi kalau saya amati kebanyakan mobil pribadi yang lewat tol Tangerang menuju Jakarta kebanyakan hanya berisi 1 orang, sang sopir sendiri tentunya. Padahal mobilnya Alphard, Kijang, pokoknya yang van-van ma yang MPV-MPV gitu lah. What a waste!

Hmm.. silahkan anda kaji buah pikiran saya ini. Sekedar bersifat himbauan saja (yang sangat ditekankan), bagi Anda yang biasa berangkat naik mobil pribadi dan tempat duduk di mobil anda masih banyak tersisa, kenapa sih, nggak mendayagunakan mobil anda? It's a win-win solution I think. Anda menghemat energi, nolong orang, mengurangi kemacetan, sekaligus dapat subsidi untuk biaya BBM. Don't you think it's great? Believe me, it means a lot for our life..

Monday, June 8, 2009

Kejadian-Kejadian Pasca Meninggalnya Teknisi AC yang terjatuh dari Lantai 6 Depkominfo

Senin (080609) pagi, hari pertama kerja setelah ada kejadian Teknisi AC yang jatuh dari lantai 6, aku memasuki kompleks Depkominfo dengan agak was2. Celingak-celinguk ngintip2 gedung depan mencari TKP Teknisi AC yang jatuh, kok gak ada bekas?

Owalahhh... ternyata di gedung belakang to? Kok pada ngomongnya gedung depan sih? halooo...?

Merinding juga lewat bekasnya yg di kasih Police line. Malah kata mas satpam, malam setelah kejadian ada mobil yang nyala-mati sendiri.
"Ah, jangan mengada-ada donk mas?" "Beneran mbak, itu kata temen saya yang jaga semalam." Ya sudah berdoa saja semoga almarhum mati syahid, kan kecelakaan kerja.

Begitu masuk ruangan tak lupa kuucapkan "Assalamualaikum..." Tidak seperti biasa, tiada jawaban. Biasanya sudah ada Mas2 OB dan Cleaning Service yang sudah menjalankan tugasnya dengan rajin.
Ruangan sepi, tapi TVnya nyala. Kutelusuri lantai kantor selangkah demi selangkah mencari tanda-tanda kehidupan. Sampai di ruang sebelah masih belum kutemui siapa-siapa. Pelan-pelan kuayunkan langkah masuk toilet.

Hiyyyaaaa.... !!! ada sesosok bayangan laki-laki yang sedang membungkuk-bungkuk di dalam toilet wanita. Oh, mas Cleaning lagi bersihin toilet to? pantes di ruangan gak ada siapa-siapa. Berhubung toilet lagi menjalani maintenance ya terpaksa harus kutahan hasrat ingin ke toilet ini.

Akhirnya ku memutuskan untuk kembali ke ruangan. Masih sepi, sendiri. kunyalakan komputer. Tiba-tiba ada hawa dingin berhembus menyapu punggungku. Ternyata hawa dingin tersebut berasal dari AC yang menyala SENDIRI!!!

iiiiihhh.... udah jam 8 ya? pantesan. AC nya kan dikendalikan secara otomatis dari pusat... niatnya biar hemat energi gitu...

Tuesday, May 26, 2009

Haram Menerima Hadiah Bagi Pegawai - watch out your wealth!

Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata:
Rasulullah saw. menugaskan seorang lelaki dari suku Asad yang bernama Ibnu Lutbiah Amru serta Ibnu Abu Umar untuk memungut zakat. Ketika telah tiba kembali, ia berkata: Inilah pungutan zakat itu aku serahkan kepadamu, sedangkan ini untukku yang dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah Rasulullah saw. di atas mimbar kemudian memanjatkan pujian kepada Allah, selanjutnya beliau bersabda: Apakah yang terjadi dengan seorang petugas yang aku utus kemudian dia kembali dengan mengatakan: Ini aku serahkan kepadamu dan ini dihadiahkan kepadaku! Apakah dia tidak duduk saja di rumah bapak atau ibunya sehingga dia bisa melihat apakah dia akan diberikan hadiah atau tidak. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya! Tidak seorang pun dari kamu yang mengambil sebagian dari hadiah itu, kecuali pada hari kiamat dia akan datang membawanya dengan seekor unta yang melenguh di lehernya yang akan mengangkutnya atau seekor sapi yang juga melenguh atau seekor kambing yang mengembek. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami dapat melihat warna putih ketiaknya. Kemudian beliau bersabda: Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan. Beliau mengulangi dua kali

Monday, April 27, 2009

Trial Edition

This is a the trial edition. Soon will come with some interesting notes (I hope)